Populism.id, BONTANG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bontang menggelar pembekalan calon anggota DPRD Bontang periode 2024 – 2029 pada Sabtu (2/9/2023).
Kegiatan itu juga dihadiri sekaligus mendapat pengarahan langsung oleh Ketua DPD Demokrat Kaltim Irwan.
Ketua DPC Demokrat Bontang Amriadi mengatakan total ada 25 Caleg yang diberikan pembekalan untuk bersiap berkontestasi pada 2024 mendatang.
Perjuangan diakui tidak mudah. Apalagi pada periode 2019 lalu Partai Demokrat tidak meraih satupun kursi DPRD Bontang.
Makanya pengarahan ini diperlukan untuk para Caleg bisa bekerja maksimal untuk mendapat kemenangan. Target yang ingin dicapai ialah tiga kursi.
“Kami optimistis bisa tiga. Dipembekalan ini juga para Caleg yang akan bertarung harus bisa serius untuk meraih dukungan masyarakat. Tidak mudah memang karena periode lalu absen,” kata Ketua DPC Demokrat Bontang Amriadi.
Sekretaris Partai Demokrat Bontang Udin Dohang juga menambahkan, kerja-kerja politik sudah harus berlangsung.
Memenangkan hari rakyat untuk mendapatkan mandat suara dukungan juga tidak mudah. Gaya politik Demokrat saat ini ialah bagaimana kepercayaan masyarakat bisa terjaga.
“Setiap pertarungan pasti ada konsekuensinya. Jadi kerja maksimal harus dilakukan dari sekarang,” kata Udin Dohang.
Dikonfirmasi juha Ketua DPD Partai Demokrat Bontang Irwan menuturkan, seluruh Caleg ini merupakan kader terbaik Partai Demokrat.
Butuh kerja ekstra dalam menyakini masyarakat. Komitmen partai Demokrat ialah mengawal aspirasi warga.
“Ini sudah keluar DCS. Pembengkalan ini dipinginkan kepada caleg yang terpilih bisa bekerja untuk rakyat. Menjalankan tugas pengawasan, anggaran, dan perumusan aturan,” tutur Irwan.
Dari komposisi Caleg diakui Irwan semua berpotensi. Apalagi semua mayoritas ialah para pemuda. Dengan dominasi ini bisa menghasilkan pemikirian yang kuat.
Kerja keras ini perlu dilakukan sejak dini. Dirinya melihat semua dapil mendapat satu kursi. Makanya, Demokrat Bontang saat ini perlu diapresiasi atas pembenahan struktur partainya.
Dengan budaya politik baru diharapkan amanah warga bisa diakomodir.
“Kami harus menganggap kegagalan politik tahun lalu adalah hukuman. Jadi yang saat ini harus maksimal hasilnya. Semua kerja-kerja politik harus masif,” pungkasnya. (*)
