Populism.id, BONTANG – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris gusar dengan wacana mengembalikan Buaya Riska ke habitatnya, di sungai Guntung.
Pasca Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Wali Kota Bontang Basri Rase dalam pertemuannya di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Ia menganggap komunikasi dua elit daerah ini membuat gaduh masyarakat.
Pasalnya, relokasi buaya Riska ke Penangkaran Teritip, Balikpapan adalah hasil desakan dari publik Bontang yang tidak ingin kasus konflik manusia dan buaya pada awal Agustus lalu, terulang lagi.
Bahkan juga telah disepakati dalam forum resmi RDP antara Pemkot, masyarakat dan DPRD Bontang.
Politisi Partai Gerindra ini menilai, sikap mereka yang terlalu mengurusi seekor buaya sangat berlebihan. Padahal masih banyak persoalan lebih penting di Kaltim yang mesti diselesaikan, misalnya persoalan infrastruktur, stunting dan pengangguran.
“Masih banyak masalah lain yang lebih penting, dari pada mengurusi hanya seekor buaya,” kata Agus Haris, Senin (13/11/2023).
Menurutnya, berbeda halnya jika pemerintah sudah menyiapkan penangkaran satwa. Artinya buaya tersebut bukan dilepas liarkan lagi di sungai Guntung.
“Kami setuju kalau buaya riska dibuatkan penangkaran bukan dikembalikan ke alam liar,” sambungnya.
Di samping itu, keputusan sepihak Pj Gubernur seolah-olah mengabaikan kondisi trauma korban serangan buaya di Guntung. Pun saat bertandang ke Bontang, Pj Gubernur tak membesuk korban serangan buaya hanya menyambangi rumah Ambo-konten kretor Buaya Riska.
“Itu subjektif kalau cuman datangi pak Ambo. Dia sih memang senang karena kan buaya itu dekat dengannya. Bagaimana dengan warga lain. Bahaya pastinya. Harusnya Pj Gubernur Akmal Malik juga datangi korban biar penilaiannya objektif,” pungkasnya. (Adv)
(Royen-Populismedia)