Bontang – Rencana pembangunan pelabuhan di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Bontang Lestari terus bergulir, namun salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah kesiapan infrastruktur akses menuju kawasan tersebut. Tanpa dukungan jaringan jalan memadai, proyek ini dinilai sulit menarik minat investor secara luas.
Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang, Karel, mengungkapkan bahwa kondisi jalur transportasi dari Samarinda ke Bontang saat ini belum ideal untuk menopang aktivitas logistik berskala besar. Ketiadaan jalan tol dan jalan kelas industri menuju KPI menjadi perhatian serius dalam studi kelayakan yang telah disusun.
“Pelabuhan tidak berdiri sendiri. Ia membutuhkan konektivitas. Saat ini, akses menuju KPI harus ditingkatkan agar logistik dapat bergerak efisien,” ucapnya, Selasa (5/11/2025).
Menurutnya, proyek strategis seperti pelabuhan akan sulit diminati investor jika potensi distribusinya terkendala biaya operasional tinggi akibat keterbatasan infrastruktur jalan. Investor, terutama swasta, umumnya mempertimbangkan jangka waktu pengembalian modal yang jelas.
“Investasi pelabuhan berorientasi jangka panjang. Jika infrastruktur dasar belum memadai, maka perhitungan break-even point akan menjadi berat,” lanjutnya.
Untuk itu, ia menegaskan perlunya dukungan penuh dari pemerintah pusat dan provinsi dalam mempercepat pembangunan jalan tol Samarinda-Bontang serta peningkatan kelas jalan menuju kawasan industri. Tanpa itu, kehadiran pelabuhan belum akan optimal.
Ia menyebut hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pelindo yang saat ini masih menunjukkan ketertarikan, karena memiliki orientasi sosial dan keberlanjutan ekonomi nasional dalam skala lebih luas. Meski begitu, kepastian akses tetap menjadi syarat utama.
“Kalau akses selesai, daya tarik proyek ini akan meningkat. Efek penggandanya juga akan langsung terasa di dunia industri dan ekonomi daerah,” ujarnya.
DPMPTSP memastikan terus melakukan pengawalan dan advokasi kebijakan guna mempercepat penguatan infrastruktur pendukung. Harapannya, pelabuhan KPI dapat segera memasuki tahap realisasi konstruksi. (MH)
