Jumat, November 22, 2024
BerandaKaltimBontangBKSDA Kaltim Berencana Relokasi Buaya Guntung

BKSDA Kaltim Berencana Relokasi Buaya Guntung

Pihak BKSDA Kaltim bertemu dengan warga dan keluarga buaya Guntung. (Doc. Iwan-populism.id)

Populism.id, BONTANG – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim berencana akan mengevakuasi buaya yang sering masuk ke pemukiman warga di Kelurahan Guntung, Bontang Utara.

Rencana itu muncul lantaran adanya desakan dari warga sekitar yang khawatir peristiwa konflik buaya dan manusia terulang kembali. Setelah sebelumnya salah seorang perempuan menjadi korban.

“Kami datang untuk mendengar langsung masukan dari masyarakat akibat peristiwa kemarin (serangan buaya), jika kami diminta untuk melakukan relokasi. Kami siap,” kata Kepala Seksi Wilayah Dua Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati Halim, kepada wartawan, Minggu (13/8/2023).

Namun, pihak BKSDA perlu melakukan koordinasi dengan Pemkot Bontang. Lantaran, ia menilai sungai di wilayah Guntung merupakan habitat buaya. Dan relokasi yang didorong tidak menjamin konflik buaya dan manusia akan hilang.

“Kita siap saja kalau relokasi buaya yang dinilai membahayakan. Tapi perlu diingat kawasan sungai itu juga habitatnya. Jadi kalau diangkut semua penangkaran pasti overload,” tutur Suriawati.

Tanggapan Keluarga Korban

Sementara itu, Anas ayah dari korban mengatakan BKSDA tidak perlu ragu untuk melakukan relokasi terhadap reftil buas itu.

Dari peristiwa itu, hingga saat ini putrinya yang berumur 27 tahun masih dirawat di RS Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Kota Samarinda untuk pemeriksaan di paru-parunya.

“Kita minta secepatnya biar tidak ada korban jiwa lagi. Masa mau tunggu ada korban lagi,” kata Anas saat bertemu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Minggu (13/8/2023).

Lebih lanjut, kata Anas, seluruh warga juga pasti akan bersepakat penangkapan Buaya Guntung yang dinilai membahayakan.

“Kami juga tunggu rencana aksinya dari BKSDA,” sambungnya.

Ketua RT 02, Kelurahan Guntung, Syaiful menuturkan warga sepakat untuk direlokasi. Apalagi banyak dari warga yang memiliki anak kecil.

Sepanjang dirinya tinggal di Guntung ini kali pertamanya ada tragedi penyerangan buaya. “Kami tidak mau ada korban kedua. Kalau ada buaya langsung sikat saja,” terang Syaiful.

[Iwan-populismedia]

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular