
Bontang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang bergerak cepat menindaklanjuti meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam dua pekan terakhir. Tercatat sejak 14 September hingga kini, ada 13 kasus baru, dengan sebaran terbanyak di Kelurahan Loktuan sebanyak empat kasus.
Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe, menjelaskan selain Loktuan, kasus juga ditemukan di Tanjung Laut (3 kasus), Tanjung Laut Indah (2 kasus), serta Satimpo, Gunung Telihan, Berebas Tengah, dan Berbas Pantai masing-masing satu kasus. Dengan penambahan ini, total kasus DBD sejak Januari 2025 sudah mencapai 166 kasus.
“Angka ini memang masih jauh lebih rendah dibanding periode sebelumnya. Namun, tetap harus diwaspadai karena tren peningkatan mulai terlihat,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Sebagai langkah penanganan, Dinkes melakukan fogging fokus di titik-titik yang sudah terkonfirmasi ada kasus DBD. Upaya ini dilakukan agar efektif membunuh nyamuk dewasa tanpa menimbulkan dampak pada makanan maupun kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Menurut Bakhtiar, fogging tidak bisa dilakukan di seluruh wilayah Kota Bontang karena selain boros sumber daya, juga kurang efektif dalam membasmi jentik nyamuk. Oleh karena itu, tindakan pengasapan hanya difokuskan di area terdampak kasus.
“Kalau ada laporan masyarakat, kami tidak serta merta langsung melakukan fogging. Harus ada survei dulu untuk melihat kelayakannya. Bisa saja kami lakukan pembagian abate ke rumah-rumah, karena tidak semua masalah harus diatasi dengan pengasapan,” jelasnya.
Ia menegaskan, fokus Dinkes saat ini adalah memastikan setiap wilayah terdampak segera mendapat penanganan agar kasus tidak meluas. Selain itu, pihaknya terus melakukan edukasi agar warga lebih peduli pada kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan dini. (Re)
Leave a Reply