Disdikbud Bontang Perkuat Komitmen Pendidikan Inklusif di Seluruh Sekolah Negeri

Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin bersama Wali Kota Bontang Neni Moernaeni saat dijumpai awak media usai rapat paripurna. (Doc. Populismedia)

Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang terus memperkuat komitmen, dalam mewujudkan pendidikan inklusif di seluruh satuan pendidikan.

Saat ini, seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Bontang telah menerapkan sistem pendidikan inklusif.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkot Bontang dalam membangun sistem pendidikan yang ramah, inklusif, dan berkeadilan.

Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin menjelaskan, upaya ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memastikan akses pendidikan yang setara bagi seluruh peserta didik, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

“Kami mendorong agar sekolah dapat mengoptimalkan layanan, salah satunya melalui pemanfaatan dana dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendukung kebutuhan psikologis siswa,” ujar Saparuddin saat dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).

Ia menjelaskan, saat ini Disdikbud tengah mempersiapkan mekanisme pelaksanaan tes psikologi bagi siswa ABK.

Pelaksanaannya masih akan dibahas lebih lanjut, termasuk kemungkinan dilakukan di Autism Center atau di masing-masing sekolah.

Salah satu sekolah yang aktif dalam implementasi pendidikan inklusif adalah SMP Negeri 9 Bontang.

“Sekolah ini tercatat memiliki dua siswa ABK yang mengikuti pembelajaran di kelas reguler,” terangnya.

Kepala Sekolah SMPN 9 Bontang Lilyn Indriyawati mengatakan, terus berupaya memberikan dukungan maksimal kepada para siswa, baik dari segi pendekatan pembelajaran maupun fasilitas.

“Salah satu siswa kami memiliki keunggulan di bidang catur, meski mengalami hambatan dalam komunikasi verbal. Kami menerapkan pendekatan khusus agar proses pembelajaran tetap optimal,” ungkapnya.

Sebagai bentuk kesiapan, SMPN 9 Bontang telah memiliki fasilitas penunjang seperti kursi roda dan guru bersertifikat inklusi.

Bahkan, Sekolah juga menjalin koordinasi dengan orang tua dan Disdikbud untuk pelaksanaan penilaian dan evaluasi psikologis siswa dalam waktu dekat.

“Prinsip kami adalah memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, tanpa terkecuali,” tandasnya. (Adv/Rae)