Bontang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bontang kini memaksimalkan media sosial sebagai sarana edukasi pelaporan LKPM. Langkah ini dilakukan untuk menjangkau pelaku usaha dengan cara yang lebih cepat dan dekat.
Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Bontang, Karel, menyampaikan bahwa pola komunikasi tradisional sering dianggap kurang efektif, sehingga pihaknya menambahkan strategi pendekatan digital.
“Kami memanfaatkan Instagram, WhatsApp, bahkan status pribadi pegawai. Cara ini terbukti meningkatkan respons dari pelaku usaha, karena informasinya terasa lebih personal,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Menurut dia, penyampaian informasi melalui jalur informal memecah kesan bahwa LKPM adalah prosedur rumit. Banyak pelaku usaha yang akhirnya berani bertanya dan meminta pendampingan setelah melihat informasi yang lebih simpel dan jelas.
Selain media sosial, DPMPTSP juga tetap melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan semua pelaku usaha memiliki akses yang sama terhadap pemahaman pelaporan.
Karel menilai, pelaporan LKPM yang baik akan meningkatkan kredibilitas Bontang di mata investor luar daerah maupun asing. Hal ini menjadi modal penting dalam persaingan perebutan investasi antar daerah.
“Kepercayaan investor tidak hanya dibangun dengan infrastruktur dan regulasi. Data yang rapi juga bagian dari bukti keseriusan sebuah daerah,” jelasnya.
DPMPTSP mengajak seluruh pelaku usaha untuk tidak menunda pelaporan LKPM serta memanfaatkan layanan pendampingan yang telah disiapkan pemerintah. (MH)















Leave a Reply