Populism.id, BONTANG – Rombongan Tim Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Bontang meninjau proyek turap yang patah di Kelurahan Gunung Elai, Sabtu (8/4/2023) lalu.
Turap yang telah rampung itu, bergeser dari posisi awal disebabkan adanya pergeseran tanah dari proyek semenisasi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Anggota Tim Pansus LKPJ Amir Tosina mengaku menyesalkan pengerjaan yang sudah selesai itu ternyata menimbulkan masalah baru. Menurut dia pelaksana dan pemerintah harus bertanggungjawab. Karena gagal dalam perencanaan.
“Ini juga yang kami sesalkan, kenapa tidak diprediksi sebelumnya kekuatan turap itu. Sehingga ketika mereka mengecor jalan, malahan menjadi reruntuhan terhadap turap lama,” kata Amir saat dikonfirmasi,” Senin (10/4/2023).
Melihat kejadian ini, ia mengatakan, akan meminta penjelasan kepada kontraktor dan dinas terkait.
Menurutnya, kerusakan yang terjadi harus segera dilakukan perbaikan. Bahkan dirinya akan memperingatkan pemerintah agar tak melakukan pembayaran sebelum kontraktor melakukan perbaikan terlebih dahulu
“Sebelum ada perbaikan pemerintah jangan membayar kontraktor. Sebab, bagaimanapun itu harus selesai diperbaikin dahulu,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPRK) Bontang Usman mengatakan, bangunan turap yang patah itu terjadi akibat pancang pondasi yang kurang dalam dan tebal. Sehingga, saat dilakukan penimbunan dan pemadatan terjadi pergeseran.
“Perbaikan bracingnya akan kami anggarkan dari Bina Marga. Namun, kalau untuk perbaikan jalan masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Tentu akan kami upayakan perbaikan,” tandasnya. (Royen/ADV/DPRD)