Populism.id, SAMARINDA – Legislator Kaltim menyoroti selisih anggaran senilai Rp 200 miliar dalam nota keuangan Rancangan APBD 2023.
Kritikan itu disampai seragam oleh para legislator, dalam Rapat Paripurna ke 43 yang berangendakan pandangan fraksi terhadapan proyeksi keuangan Rancangan APBD 2023, Selasa (4/10/2022).
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud seusai paripurna menjelaskan sesuai hasil pandangan fraksi-fraksi DPRD, pihaknya bersepakat menunggu jawaban dari Gubernur Isran Noor, terkait selisih besaran anggaran tersebut.
“Kesimpulan dari pandangan 8 fraksi itu sama, intinya, soal penambahan modal yang tidak terbahas antara DPR dan Pemprov,” kata politus Golkar ini.
Hasan menjelaskan penambahan anggaran itu ia tidak tahu. Sebelumnya dalam Rancangan APBD Kaltim 2023 Rp 14,9 triliun, lalu meningkat menjadi Rp 15,1 triliun. Sehingga selisih sebesar Rp 200 miliar.
Dikonfirmasi terpisah Sekprov Kaltim Riza Indra Riadi yang mewakili Pemprov dalam rapat Paripurna mengatakan, kritikan dari fraksi-fraksi DPR menjadi bahan evaluasi pihaknya.
Namun ia mengaku, persoalan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan pasalnya ia menilai perbedaan anggaran menurutnya hal biasa.
“Yang selisih angka itu akan kami jawab. Namanya juga kerangka umum anggaran, pasti tidak pernah persis. Paling tidak, dekat-dekat,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya berharap, Rancangan Peraturan Daerah APBD 2023 mendapat dukungan penuh dari para legislator. Jadi, pihaknya bisa bekerja lebih baik. (Royen/ADV/DPRDKALTIM)