Bontang – RSUD Taman Husada Bontang kini memiliki kebijakan baru yang menekankan sisi kemanusiaan dalam pelayanan publik. Melalui Keputusan Direktur Nomor 42 Tahun 2025, rumah sakit menetapkan mekanisme kompensasi bagi pasien apabila pelayanan yang diterima tidak sesuai standar.
Direktur RSUD Taman Husada, dr. Suhardi, Sp.JP, mengatakan kebijakan ini hadir bukan hanya untuk memenuhi aturan birokratis, tetapi untuk menanamkan nilai empati dalam budaya kerja tenaga kesehatan.
“Kami ingin setiap pasien merasa dihargai dan didengar,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Dalam kebijakan itu disebutkan, kompensasi bisa diberikan dalam bentuk permintaan maaf yang tulus dari petugas, hingga pemberian air mineral, snack, atau souvenir sebagai simbol perhatian kepada pasien. Semua disesuaikan dengan ketersediaan di rumah sakit.
Menurut dr. Suhardi, pendekatan humanis seperti ini penting diterapkan di tengah dinamika layanan kesehatan modern yang serba cepat.
“Pelayanan medis bukan hanya tentang hasil pengobatan, tetapi juga tentang bagaimana pasien merasa diperlakukan dengan hormat dan nyaman,” jelasnya.
Ia berharap, langkah ini menjadi contoh bagi seluruh tenaga medis agar lebih peka terhadap kebutuhan dan kenyamanan pasien. Pihak manajemen juga akan memperkuat sistem evaluasi internal agar setiap laporan ketidaksesuaian pelayanan bisa segera ditindaklanjuti.
“Kami tidak ingin pasien merasa diabaikan. Setiap masukan adalah peluang untuk memperbaiki diri,” terangnya.
Kebijakan ini disambut baik oleh sejumlah pasien dan keluarga yang menilai RSUD Taman Husada semakin terbuka terhadap kritik. Hal ini sekaligus memperkuat citra rumah sakit sebagai institusi publik yang mengutamakan pelayanan manusiawi. (MH)















Leave a Reply