SMP Negeri 2 Bontang Konsisten Jalankan Tadarus dan Salat Dhuha Harian, Saparuddin: Selaras Visi Pemkot

Gedung SMP Negeri 2 Bontang. (Doc. Populismedia)

Bontang – Upaya membentuk karakter religius dan berakhlak mulia pada siswa terus digalakkan sejumlah sekolah di Kota Bontang. Salah satunya melalui program pembiasaan tadarus Al-Qur’an dan salat Dhuha sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Program ini dinilai efektif dalam menanamkan nilai-nilai spiritual sejak dini.

SMP Negeri 2 Bontang menjadi salah satu sekolah yang konsisten menerapkan program tersebut setiap hari. Kepala Sekolah SMPN 2 Bontang, Siti Chusnuning K, menuturkan bahwa tadarus dan salat Dhuha sudah menjadi bagian dari rutinitas harian siswa dan guru.

“Kalau mengaji sudah diterapkan serentak. Salat Dhuha kami lakukan secara bergilir karena keterbatasan mushola. Kelas 9 lebih dulu jam 7.30, lalu disusul kelas 8 dan kelas 7. Guru-guru juga ikut salat bersama siswa,” ujarnya saat ditemui, Rabu (21/5/2025).

Ia menjelaskan, meski pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, pihak sekolah memastikan seluruh siswa mendapat kesempatan menjalankan salat Dhuha setiap harinya. Pengaturan bergiliran ini juga dianggap sebagai solusi agar ibadah tetap berjalan tanpa mengganggu jadwal pelajaran.

Menurutnya, pembiasaan ibadah seperti ini tidak hanya menumbuhkan kedisiplinan, tetapi juga memperkuat karakter religius siswa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kebersamaan antara guru dan siswa dalam beribadah turut membangun hubungan yang harmonis dan penuh keteladanan.

“Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki akhlak yang baik. Salah satu caranya ya dengan pembiasaan ibadah ini,” lanjutnya.

Plt. Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin, menyambut baik komitmen sekolah dalam menjalankan program keagamaan yang membentuk karakter siswa. Menurutnya, kegiatan keagamaan seperti tadarus dan salat Dhuha memberikan dampak positif terhadap perilaku siswa.

“Ini upaya penting dalam membina keimanan dan ketakwaan siswa. Kalau sudah taat kepada Tuhan, maka sikap dan perilaku siswa dalam keseharian juga akan lebih baik,” tuturnya.

Ia menambahkan, program ini juga selaras dengan visi pemerintah kota, karena termasuk dalam salah satu poin program 100 hari kerja kepala daerah dalam bidang pendidikan keagamaan dan pembinaan karakter.

“Kami mendorong seluruh satuan pendidikan untuk aktif mengembangkan kegiatan serupa. (Adv/Rae)