
Bontang – Wali Kota Bontang Neni Moernaeni secara resmi membuka pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), di Lapangan Parkir Gedung MTQ, Lang-lang, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya, gerakan yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Bontang bisa menjaga kestabilan dan ketahanan pangan.
Semisal, distribusi beras sebagai kebutuhan pokok telah disubsidi. Harapannya, pendistribusian pangan murah bisa merata dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sehingga, beban masyarakat menjadi lebih ringan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
“Instruksi bagi DKP3 Bontang agar terus berbuat bagi masyarakat. Bahkan GPM akan terus dilaksanakan. Informasinya dalam dua bulan kedepan GPM akan dilaksanakan kembali,” kata Neni Moernaeni saat memberikan sambutan, Selasa (29/7).
Tak hanya fokus pada program jangka pendek. Ia menuturkan, rencana jangka panjang dalam memperkuat ketahanan pangan, yakni menandatangani Memorandum of Understanding (Mou) dengan Perum Bulog tentang pembangunan gudang logistik di Kota Bontang
Rencananya, realisasi pembangunan dimulai pada 2026. Targetnya bisa efektif digunakan pada 2027 mendatang
Menurutnya, keberadaan gudang ini bisa tekan biaya distribusi. Sehingga, harga kebutuhan pokok lebih stabil. “Pembangunan gudang ini menggunakan anggaran dari Perum Bulog,” terangnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 Ahmad Aznem mengatakan, harga pangan yang diberikan bagi masyarakat telah disubsidi. Diantaranya, beras medium dengan harga Rp 60 ribu dan satu piring telur ayam dengan harga Rp 53 ribu.
“Semoga gerakan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat ditengah tantangan ekonomi,” tandasnya. (Adv/Royen)













Leave a Reply