Sabtu, November 23, 2024
BerandaKaltimJatam ; Banjir di Kutim Akibat Aktivitas Tambang di Hulu Sungai Sangatta

Jatam ; Banjir di Kutim Akibat Aktivitas Tambang di Hulu Sungai Sangatta

Aktivitas warga Kutim lumpuh total setelah banjir merendam dalam kurun waktu 5 belakangan. Sumber foto : Ist

Populism.id,- Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim meyakini bahwa aktivitas pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) di hulu sungai Sangatta, menjadi penyebab utama dari banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kutai Timur kurun waktu 5 hari belakangan ini.

Dinamisator Jatam Kaltim Pradarma Rupang mengatakan bencana banjir di Kutim, tidak lepas dari aktivitas tambang yang dilakukan PT KPC selama ini. 

Walaupun ia tidak menampik bahwa selama 2 hari berturut-turut hujan dengan intensitas tinggi mengguyur area Sangatta dan sekitarnya.

Tetapi menurutnya, kondisi itu justru membuktikan betapa rapuhnya ekosistem hutan di wilayah Kutim dalam menahan air, akibat aktivitas pertambangan. Dimana banjir yang terjadi saat ini dinilai terparah dalam kurun waktu 20 tahun. 

“Banjir ini sudah diprediksi bakal terjadi. Tidak sulit untuk menghubungkannya mengingat hutan-hutan di wilayah hulu dari Sungai Sangatta telah dibabat habis oleh PT KPC dan bukit-bukitnya dikeruk menjadi lubang tambang yang besar,” jelasnya kepada wartawan kemarin, 21 Maret 2022.

Lebih lanjut Rupang menegaskan, melihat besarnya dampak kerusakan Jatam Kaltim mendesak pemerintah setempat untuk serius membuka pos-pos layanan bantuan serta tempat evakuasi bagi warga yang menjadi korban

Selain itu, dirinya juga mendesak Pemerintah Pusat mengevaluasi dan lakukan audit secara menyeluruh kepada PT KPC terhadap komitmen pemulihan hutan serta penutupan lubang tambangnya.

“Pemerintah jangan hanya memberikan sanksi administratif namun juga sanksi pidana atas sejumlah pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan PT KPC. Serta membuka hasil pengawasan dan evaluasi kinerja pemulihan dan penutupan lubang tambang kepada warga di lingkar tambang,” tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah Manager External Relation PT  KPC Yordhen Ampung tegas membantah tudingan tersebut. Menurutnya banjir yang terjadi disebabkan oleh intensitas curah hujan yang sangat tinggi yang merata di beberapa daerah Kutim.

Ditambah lagi dengan pasang surut air laut yang memasuki puncak tertingginya. “Jadi bukan akibat aktivitas tambang KPC,” jawabnya.

Selain itu Yordhen juga membantah isu yang beredar bahwa kolam tambang KPC jebol yang kemudian menggenangi pemukiman masyarakat. 

Menurutnya tudingan itu tidak berdasar, salah satu indikasinya adalah daerah-daerah di Kutim yang jauh dari tambang KPC, seperti Kecamatan Karangan, dan Telen pun mengalami banjir.

“Jadi jelas bahwa banjir di berbagai tempat itu akibat curah hujan yang tinggi, jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan area tambang KPC,” jelasnya. (Mrd/PM) 

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular