Krisis Keuangan & Gaji Karyawan Tertunggak, Direktur PT LBB Dicopot

Direktur Utama PT LBB Hariadi. (Doc. Populismedia)

BONTANG – Krisis keuangan yang melanda PT Laut Bontang Bersinar (LBB) dalam tiga tahun terakhir, berujung pada pencopotan Direktur Utama Muhammad Lien Sikin.

Era kepemimpinan Lien Sikin -sapaan akrabnya- resmi diberhentikan melalui surat resmi yang diterbitkan oleh induk usaha, yakni Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perumda AUJ), Selasa (11/3/2025).

Direktur Perumda AUJ Abdu Rahman mengatakan, perusahaan pelat merah itu tercacat mengalami kemunduran signifikan dalam tata kelola keuangan.

Menurutnya, persoalan utama yang melanda PT LBB, pertama penggunaan pendapatan perusahaan yang lebih banyak dialokasikan untuk menutupi utang berbunga tinggi, tanpa strategi keuangan yang berkelanjutan.

“Seharusnya ada langkah konkret untuk mencari investor, bukan malah membiarkan perusahaan semakin terpuruk,” tegas Abdu Rahman dalam keterangannya saat jumpa pers, Selasa (18/3).

Tak hanya itu, perusahaan ini gagal memenuhi kewajibannya, untuk menyetor kontribusi tetap kepada Pemkot Bontang.

Akibat rentetan persoalan itu, gaji para karyawan tertunggak. Hal ini buntut dari pengelolaan dan kondisi keuangan yang buruk.

“Langkah taktis yang diambil untuk menyelamatkan PT LBB, yakni jabatan Direktur Utama kini di nakhodai oleh Hariadi. Sebelumnya, dia menjabat sebagai komisaris di PT LBB,” terangnya.

Abdu Rahman mengatakan, untuk memastikan proses perbaikan perusahaan bisa berjalan sesuai rencana, maka dirinya bakal mengisi jabatan sebagai Dewan Pengawas (Dewas) selama tiga bulan.

Harapannya, kebijakan itu dapat mengembalikan stabilitas keuangan PT LBB. Dan menjamin kesejahteraan karyawan yang terdampak akibat krisis keuangan.

“Tahap awal yang harus dilakukan adalah audit manajemen dan audit keuangan. Dalam 100 hari ke depan, kami akan menyelesaikan berbagai masalah ini secara bertahap,” tandasnya.

Sumber : Klikkaltim.com, Selasa (18/3).