Populism.id, BONTANG – Seorang pria tak dikenal membawa kabur kotak amal dari Apotek Kurunia 2 di Jalan MT Haryono, Kelurahan Api-Api, Rabu (28/12/2022) siang.
Aksi pria itu tergolong nekat lantaran dilakukan secara terang-terangan ditengah kesibukan pegawai melayani pengunjung.
Hal tersebut tergambar jelas dari rekaman CCTV yang diterima awak media.
Pengelola Apotek Karunia 2, Suci Handayani bercerita, pelaku sebelum melancarkan beraksi sempat ngobrol dengan rekannya, dan mengaku bernama Reyhan yang diutus untuk mengambil kotak amal.
“Tapi kami nggak percaya, karena yang bisa datang ngambil duit di kotak amal itu ustad yang kami kenal, kalau orang itu baru pertama kita lihat. Kalau pun mau diambil uangnya, biasanya dibuka disitu nggak diambil sama kotaknya,” kata Suci kepada Populism.id.
Karena sadar dengan gerak-gerik mencurigakan pelaku, sambung Suci, rekannya tidak mengizinkan kotak amal tersebut diangkat sebelum ada kejelasan dari organisasi yang menyimpan tempat uang itu.
“Saat ditanyain sama temanku, orang itu katanya kelihatan bingung dan gemetaran. Dimintain lah nomor hpnya, terus dia nulis 2 nomor lain, ustad dan ustazah kata,” ungkapnya.
Menurut Suci si Reyhan sempat kalud setelah diintrogasi oleh rekannya. Tetapi momen itu seorang pembeli obat datang. Dan kesempatan tersebut dimanfaatkan Reyhan dengan gerak cepat menuju kotak tersebut dan membawanya keluar kearah mobil Brio berwarna putih yang terparkir di depan apotek.
Sadar pria itu kabur, Suci dan rekan-rekannya mencoba mengkonfirmasi nomer telepon yang ditinggalkan.
“Nomor pertama ditulisnya atas nama ustazah Wulan, tapi saat kami telepon yang angkat laki-laki orang travel Kutim, nomor kedua nyambungnya ke orang Bontang Baru,” terang Suci.
Dari itu pihak Apotek Karunia melaporkan kejadian itu kepihak berwenang, polisi juga telah mendatangi lokasi tersebut dan mengaku akan mendalami dugaan kasus pencurian kotak amal.
“Sudah ada tadi polisi datang. Nanya kronologis dan kami bilang ada CCTV dan foto orang, serta data palsu yang diberikan,” pungkasnya.
