Minggu, Oktober 20, 2024
BerandaAdvertorialPenuhi Kebutuhan Protein Hewani, Bupati Ardiansyah Lirik Sektor Peternakan

Penuhi Kebutuhan Protein Hewani, Bupati Ardiansyah Lirik Sektor Peternakan

Bupati Kutai Timur Ardiansyah saat pelaksanaan acara panen pedet. (Doc. Populism.id)

Populism.id, KUTIM – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mendorong sektor peternakan untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Hal itu disampaikan Ardiansyah saat pelaksanaan acara panen pedet yang digagas oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kutai Timur baru-baru ini.

Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2020, populasi sapi di Kabupaten Kutai Timur mencapai 19.775 ekor, dengan produksi daging mencapai 4.503,35 ton.

Dia menetapkan target kesiapan 5.000 ekor sapi setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Kutai Timur.

“Saat ini baru ada seribuan lebih sapi di Kutim, dan jumlah tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging masyarakat. Harapannya dengan adanya kegiatan panen pedet bisa memenuhi kuota daging sapi bagi warga Kutim,” ujar Ardiansyah.

Selain memberikan manfaat pertambahan nilai ekonomi dari subsektor pertanian, panen pedet juga mendukung sektor pertanian, terutama dalam penyediaan bahan pupuk organik.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kutai Timur, Diah Ratnaningrum menyebut, beberapa aspek yang menjadi fokus program seperti peningkatan kualitas pakan, bibit, kesehatan hewan, dan pengendalian pemotongan betina produktif.

“Pengolahan produk asal hewan serta manajemen usaha. Saat ini, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) juga telah fokus pada Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting),” tambah Diah.

Diah mendorong pola pemeliharaan sapi dari individu ke kelompok dengan pola perkandangan koloni untuk memenuhi skala ekonomi. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sapi lokal.

Selain itu, dia juga mendorong pola integrasi peternakan dan tanaman, seperti integrasi sapi-sawit dan jagung-sawit.

“Ada simbiosis mutualisme, saling menguntungkan antara limbah sawit menjadi pakan ternak. Kemudian kotoran sapi dimanfaatkan untuk pupuk organik sawit. Hasilnya adalah peningkatan Tandan Buah Segar (TBS) setelah menggunakan pupuk organik,” jelas Diah.

Acara panen pedet ini menjadi langkah positif dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Kutai Timur. (Adv)

[Royen-Populismedia]

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular