Anggota DPRD Kutim David Rante: Penurunan Hasil Panen Padi Harus Segera Ditangani

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), David Rante. (Doc. Populism.id/Ist)

Populism.id, Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), David Rante, menyoroti penurunan signifikan hasil panen padi di Kalimantan Timur, terutama di Kutim.

Menurutnya, penurunan ini menunjukkan perlunya program ketahanan pangan yang terstruktur dari pemerintah untuk menjaga kestabilan ketersediaan pangan di daerah.

“Penurunan hasil panen padi ini harus segera diatasi. Program ketahanan pangan yang jelas dan terarah sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi,” ungkap David kepada awak media, Jumat (08/11/2024).

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan penurunan luas panen padi yang signifikan.

Pada tahun 2023, luas panen padi tercatat sebesar 57,08 ribu hektare, turun dari 64,97 ribu hektare pada tahun 2022, atau setara dengan penurunan sekitar 7,8 ribu hektare, atau sekitar 12 persen.

David mengingatkan bahwa penurunan ini berdampak langsung pada hasil pertanian di daerah dan perlu adanya langkah konkret dari pemerintah untuk memperbaiki sektor pertanian.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung petani dengan program-program yang relevan, termasuk subsidi dan pelatihan agar hasil pertanian meningkat.

“Penting untuk memberikan bantuan teknis dan dukungan finansial agar petani bisa berproduksi dengan optimal. Selain itu, program ketahanan pangan juga harus melibatkan masyarakat secara langsung,” ujar David.

Dalam mendukung upaya tersebut, David juga mendukung penandatanganan MoU antara Badan Pangan Nasional (BPN) dan Kepolisian Republik Indonesia (RI), yang bertujuan mempercepat implementasi program-program ketahanan pangan di daerah.

“Semoga dengan adanya kolaborasi ini, sektor pertanian di Kutim bisa berkembang dan menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik untuk masyarakat,” pungkasnya. (ADV/Ryn)