Populism.id, Bontang – Sebelum berangkat, Kapten Khoirullah bolak balik membuka aplikasi BMKG di handphonenya. Memastikan kondisi cuaca di Selat Makassar, bersahabat dalam perjalannya menuju Sangkulirang dari Samarinda membawa 420 ton pupuk.
Setelah cukup lama mengamati prediksi cuaca, Khoirullah yakin kapalnya mampu berlayar sejuah 200 mil dan ia meminta 5 anak buahnya, bersiap dan melepaskan tali yang tambat di dermaga, Sabtu, 28 Mei 2022.
Kapal besarnya bergerak perlahan menjauh dari dermaga, tak ada yang ia khawatirkan. Semuanya berlalu seperti biasa, sampai tiba waktu ditengah Selat Makassar di hari Minggu (29/5) sekira pukul 22.00 Wita, mesin kapal berhenti bekerja.
“Ada troubel yang menghubungkan as kapal dengan mesin,” ujar pria berusia 49 tahun itu.
Sang kapten berusaha meminta pertolongan, namun tak ada jawaban. Sementara 5 anak buahnya bekerja memperbaiki kerusakan untuk bisa kembali melanjutkan perjalanan.
“Kurang lebih 2 jam dikerjai (mesin), Alhamdulillah kerusakannya bisa diatasi,” terangnya.
Perjalanan dilanjutkan, tapi petaka lain menghampiri. Sekitar pukul 02.00 dini hari, Senin (30/5) hujan badai beriringan dengan ombak setinggi 2 meter menerjangnya tanpa ampun.
“Air mulai masuk, saya minta Ambo Asse dan Nasir mengecek 4 pompa yang ada, sementara Alif dan Ramli tetap bersiaga,” ungkapnya.
Namun, prahara tak juga kunjung reda. Air laut terus masuk kedalam di kapal sementara pompa tidak lagi mampu mengimbangi.
“Saya putuskan memutar kapal, agar tak berlawan dengan ombak,” keluhnya.
Naas, keputusannya seakan tak berpengaruh. kapal karam ditengah badai di subuh itu. Ia dan 5 anak buahnya terjun bersamaan kelaut menyelamatkan diri berharap ada pertolongan yang menghampiri.
Setelah sempat terombang ambing di laut lepas selama 10 jam, keberuntungan menghampiri mereka semua. Satu kapal nelayan rompon datang menolong.
Sekira pukul 16.00 Wita, Senin (30/5) Khoiruddin dan 5 rekannya berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Berebas Pantai dan diserahkan ke Ketua RT setempat.
Sekarang mereka ditempat di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Bontang menunggu di pulangkan ke kotanya masing-masing. (Iwan/Pm)