![](https://i0.wp.com/populism.id/wp-content/uploads/2024/12/1000005889.jpg?resize=696%2C577&ssl=1)
Populism.id, Kutai Timur – Masalah blank spot atau keterbatasan akses sinyal komunikasi masih menjadi hambatan besar bagi masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Hal ini terungkap dalam reses yang dilakukan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Aldryansyah, di Kecamatan Sandaran, Kaliorang, dan Sangkulirang pada 14-18 November 2024.
Dalam kunjungannya, Aldryansyah menerima banyak keluhan terkait minimnya akses sinyal komunikasi di wilayah tersebut. Beberapa daerah bahkan tidak memiliki jaringan internet, sehingga masyarakat kesulitan untuk berkomunikasi, terutama dalam situasi mendesak.
“Di sana, sinyal sering hilang-hilang. Apalagi untuk mengakses internet, itu hampir tidak mungkin. Masalah ini tentu sangat menyulitkan masyarakat, terutama yang bergantung pada komunikasi jarak jauh,” ungkap Aldryansyah.
Menurutnya, keterbatasan sinyal ini tidak hanya menghambat aktivitas sehari-hari, tetapi juga berdampak pada akses informasi dan pendidikan di daerah terpencil. Warga mengeluhkan kesulitan mengakses layanan berbasis internet, yang kini menjadi kebutuhan dasar, termasuk untuk mendukung pendidikan daring atau layanan administrasi.
Sebagai wakil rakyat, Aldryansyah menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan solusi konkret atas masalah ini. Ia mendorong pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah strategis dalam menyediakan infrastruktur jaringan komunikasi yang memadai, terutama di wilayah perbatasan yang jauh dari pusat kota.
“Saya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan masyarakat di Dapil 5 dapat menikmati akses komunikasi yang layak. Ini adalah kebutuhan mendasar yang harus segera diatasi,” tegasnya. (ADV/Ryn)